Rabu, 24 Oktober 2012

Tidak Menyala

Tidak Menyala

Sudah hampir satu minggu lampu penerangan Jl Yos Sudarso tidak menyala. tampak kondisi gelap di Jalan Yos Sudarso, simpang empat Terminal Lemabang, Palembang

Posted by : LEMABANG 2008, Rabu, 24 Oktober 2012 08:44 PM

Minggu, 21 Oktober 2012

Foto: Air Tergenang di Tengah Terminal Lemabang

Tergenang


Sudah sepekan air menggenang di tengah Terminal Lemabang, dan menimbulkan aroma yang tak sedap. Tergenang air di tengah Terminal ini dikarenakan tersumbatnya gorong-gorong yang berada di tengah Terminal Lemabang, sehingga menyebabkan air selokan meluap dan menggenang di tengah Terminal.

Posted by : LEMABANG 2008, Minggu, 21 Oktober 2012 09.45 PM

Kamis, 18 Oktober 2012

PKL - Petugas Kucing-Kucingan

LEMABANG -- Mengaku berat membayar harus membayar uang sewa di lapak Pasar Pagi Lemabang, Pasar Lemabang, dan Pasar Javennda, para PKL nekat kembali berjualan di badan Jl Yos Sudarso, Lemabang. Padahal lokasi tersebut dilarang untuk aktivitas berjualan.

Petugas sAt Pol-PP Kota Palembang dan pihak Kecamatan Ilir Timur (IT) II pun sudah berulang kali melakukan penertiban di kawasan tersebut. "Kita bukannya tak mau pindah berjualan ke pasar yang ada, tapi sewa pasar yang diberlakukan sungguh memberatkan kita (para pedagang, red)," ujar Hartono, salah seorang PKL, kemarin.

Apalagi hasil penjualan yang diperoleh sekedar unutuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Camat IT II, Yanurpan Yani, melalui Kasi Trantib Kecamatan IT II, Harsyah, mengatakan, pihaknya setiap pagi harus melakukan penjagaan dan patroli.

Saat pihaknya berjaga, tak ada satu pun PKL yang berani berjualan. Namun, ketika petugas meninggalkan lokasi, PKL kembali marak. (yud/ce4)

Sumatera Ekspres, Kamis, 18 Oktober 2012

Senin, 15 Oktober 2012

Target Keruk Satu Juta Lumpur

Pada tiga Lokasi di Muara Musi

PALEMBANG -- Administrator Pelabuhan (Adpel) Palembang pasang target mengeruk satu juta meter kubik lumpur yang berada di dasar muara Sungai Musi. Ada tiga lokasi pengerukan, yakni ambang luar C2, C3, dan selat Jaran.

Pengerukan menggunakan kapal TSHD Perintis 2000 dan TSHD Inai Kesuma. “Kami mampu mengeruk lumpur satu juta meter kubuk pada tiga lokasi tersebut. Kapal Perintis 2000 mampu mengeruk sekitar 18.150 meter kubik per hari, sedang kapal TSHD Inai Kesuma 11.550 meter kubik,” kata Bakri, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengerukan Sungai Musi, kemarin ( 11/10).

Kapal Perintis 2000 melakukan penghisapan lumpur di dasar Selat Jaran. Lumpur yang didapat lalu diangkut ke dumping area (lokasi pembuangan, red) yang berjarak sekitar 6 km. Lumpur campur pasir itu dibuang dengan sistem open buttom (buka tutup, red) pada bagian bawah kapal.

“Hanya dibutuhkan waktu sekitar lima menit saja, seluruh lumpur yang disedot bisa langsung terbuang,” jelas Bakri. Sementara, kapal TSHD Inai Kesuma melakukan pengerukan di ambang luar Sungai Musi C2 dan C3. Prosesnya menerapkan cara yang sama, hanya pembuangan lumpurnya dengan sistem pompa. Dibutuhkan waktu sekitar setengah jam untuk seluruh lumpur dibuang dari kapal.

Proyek pengerukan ini diperkirakan rampung 30 Oktober mendatang. Jika pekerjaan ini selesai, kedalaman ambang luar C2 dan C3 serta Selat Jaran bisa mencapai 6-7 meter saat posisi air surut. “Kapal berukuran draf tujuh bisa melintasi alur pelayaran tersebut,” ucapnya.

Dari hasil survei yang dilaksanakan Adpel setiap tahunnya, diketahui ada beberapa titik alur pelayaran yang dangkal. Di antaranya, ambang luar Sungai Musi (C2 dan C3), utara dan selatan Payung, penyeberangan Upang, Selat Jaran, Muara Kumbang serta Sungai Lais.

Sebenarnya, kata Bakri, pelaksanaan pengerukan tersebut tidaklah optimal untuk mengatasi masalah sedimentasi di muara Sungai Musi. Pasalnya, sedimentasi di muara Sungai musi sebagai lokasi pertemuan arus Sungai Banyuasin dan Sungai Musi sangatlah tinggi.

“Diperkirakan, tingkat sedimentasinya mencapai 20 cm per bulan. Artinya, bila pengerukan dilakukan satu tahun sekali, pendangkalannya sekitar 2, 4 meter,” bebernya. Karena itu, sudah semestinya Adpel Palembang memiliki kapal keruk sendiri sehingga pengerukan alur pelayaran bisa dilakukan lebih sering. ”Harga kapal keruk sangat mahal sehingga jumlah yang ada sekarang sangat minim,” tambahnya. Sementara itu, Kasubdit Pengerukan Ditjen Perhubungan Laut, Ir Erlan Abbas MM mengatakan, hari ini pihaknya berencana akan meninjau pelaksanaan pengerukan ketiga lokasi tersebut. (yud/ce2)

Sumatera Ekspres, Jumat, 12 Oktober 2012

Jumat, 05 Oktober 2012

Ikut Kontes ACI, Bandara SMB II Pertahankan Ciri Khas



Promo Lewat Tenant, Hadirkan Miniatur Ampera
RAMAI: Pengunjung melihat salah satu tenant Tourism dan Cultural Office Center Dinas Kebudayaan yang ada di Bandara SMB II

Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II, tempat strategis dan dikonsep menjadi kawasan bisnis baru. Ini sejalan dengan keinginan untuk meningkatkan jumlah penumpang, pelayanan, dan keunikan layanan publik tersebut. Seperti apa?

--------------------------
ARDILA WAHYUNI - Palembang
--------------------------



PAGI itu, suasana di Bandara Internasional SMB II terlihat begitu teratur. Di luar gedung, parkir tertata dan tak ada kesan semrawut. "Memang harus bersih terus, mas. Pelayanan juga harus cepat. Apalagi, sekarang kita (Bandara SMB II) tengah mengikuti Lomba Bandara Internasional yang digelar ACI (Airport Council International)," ujar seorang cleaning service sambil tersenyum.

Setidaknya, ada lima klasifikasi lomba. Hanya yang jadi prioritas adalah lomba soal jumlah penumpang, pelayanan, dan keunikan bandara.

Pantauan Sumatera Ekspres, manajemen Bandara SMB II terus berbenah. Setidaknya, proyeksi awal tidak hanya menjadi tempat transit para penumpang pesawat saat melakukan lalu lintas udara, tapi juga kawasan bisnis baru di Palembang kini tengah bertranformasi sangat apik. Dimana, tidak hanya menghadirkan tenant berbasis pada bisnis, tapi juga tenan yang melambangkan ciri khas Palembang.

Salah satunya, tenan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Palembang serta Provinsi Sumsel hadir sangat unit. Desainnya terbuat dari ukiran khas Palembang. Selain itu, tenan kerajinan songket, batik, dan suvenir berjejar rapi di ruang tunggu keberangkatan SMB II.

Nah, satu sisi bandara terdapat miniatur Jembatan Ampera yang merupakan landmark Kota Palembang. Semakin mengukuhkan SMB II sebagai bandara yang berusaha menghadirkan nuansa alami Palembang.

"Di SMB II ada puluhan tenant. Konsep yang ditawarkan beragam mulai dari kafe, rumah makan, minimarket, dan lainnya," ungkap Rubianto T SSos, personel and GA junior manager PT Angkasa Pura II (Persero) kantor Cabang Palembang, kemarin.

Dikatakan, dari puluhan tenant tersebut menghadirkan tenant dengan ciri khas Sumsel dan kota Palembang, seperti batik, songket, makanan khas dan kerajinan. "Itu tadi, mayoritas punya ciri khas kota Palembang," ujarnya lagi.

Tujuannya, kata Rubianto, untuk men-support dan mempromosikan kebudayaan Palembang yang sangat beragam. Apalagi, bandara merupakan sarana yang tepat karena lebih mengedepankan tenant yang mengandung nilai kebudayaan.

Bahkan, kata Rubianto, pihaknya membuat miniatur jembatan ampera tepat di musala bandara yang merupakan landmark kota Palembang. “Miniatur Jembatan Ampera merupakan sambutan bagi para turis yang melancong ke Palembang,” jelasnya.

Dikatakan, kehadiran tenant-tenant tersebut sangat membantu SMB II yang tengah mengikuti kontes bandara internasional yang digelar ACI. "Jadi, nilai plus SMB II,” bebernya. Ke depan, pihaknya akan memperbanyak tenant, melambangkan ciri khas kota Palembang khususnya tenant hasil kerajinan kota seperti suvernir dan ukiran.

Efran, pengelola tenant Tourism dan Cultural Office Center Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palembang mengatakan, tenant-nya hadir memang untuk membantu para turis yang akan melancong di Metropolis. Terutama yang membutuhkan informasi destionation (tujuan) wisata. Di samping, memperkenalkan keunikan kebudayaan yang menjadi ciri khas Palembang.

Sejak hadir 2006, kata Efran, tenant sangat direspons positif dan pastinya membantu promosi kebudayaan kota Palembang. Bahkan setiap hari pasti dikunjungi oleh para turis baik domestik maupun internasional yang mencari tempat wisata kota Palembang. “Kami menyiapkan booklet dan leaflet yang membahas tempat wisata di Palembang baik yang merupakan wisata sejarah, kuliner, kerajinan hingga religi,” pungkasnya. (*/ce2)

----------------------------------------
Sumatera Ekspres, Jumat, 5 Oktober 2012
----------------------------------------