Rabu, 14 November 2012

Usul Jam Operasional PKL

Usul Jam Operasional PKL

LEMABANG -- Keberadaan pedagang kaki lima (PKL) sepertinya akan terus tumbuh di badan Jalan Yos Sudarso dan Jalan RE Martadinata di Kelurahan 3 Ilir, Kecamatan Ilir Timur (IT) II meskipun petugas Pol-PP Kota Kota Palembang telah berulang kali melakukan penertiban dan mengangkut seluruh lapak PKL.

Pasalnya, PKL tersebut terpaksa berjualan di atas badan jalan tersebut demi membeli beras dan mencukupi kebutuhan hidup bersama keluarga.

"Kami ingin mengusulkan adanya jam operasional bagi PKL tersebut seperti yang diterapkan di Pasar Pal Lima, Pasar Dika, serta lainnya," kata Asnawi SSos, Lurah 3 Ilir, kemarin (13/11).

Penerapan jam operasional tersebut, sambungnya, nantinya bertujuan mengatur waktu beroperasi para PKL, boleh berjualan dan menjajahkan dagangannya. Dimana, PKL diperbolehkan berjualan sesuai jam operasional yang telah ditentukan. "Kita akan usulkan jam operasional PKL tersebut kepada Camat IT II, PD Pasar, ataupun Wali Kota Palembang, Ir H Eddy Santana Putra MT," tegasnya.

Puluhan Lapak Ditertibkan

Puluhan Lapak Ditertibkan

LEMABANG --Sebanyak 60 petugas Polisi Pamong Praja (Pol-PP) Kota Palembang dibantu pihak Kecamatan Ilir Timur (IT) II, kembali melakukan penertiban terhadap seluruh pedagang kaki lima (PKL) yang masih menjajahkan dagangannya di atas saluran air (drainase) dan badan Jalan Yos Sudarso.

Petugas mengangkut dan membongkar seluruh lapak, tenda, serta gerobak milik PKL tersebut. Sebaliknya, para PKL hanya bisa terdiam dan melihat seluruh dagangannya diangkut oleh petugas ke dalam truk yang ada.

"Kami pasrah seluruh dagangan diangkut oleh Pol-PP Kota Palembang. Yah, bagaimana lagi pak, kami harus berjualan demi membeli sesuap nasi dan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari," kata Maisyaroh, salah seorang PKL, kemarin (11/12).

Kepala Satuan (Kasat) Pol-PP Kota Palembang, Drs H Aris Saputra MSi, mengaku, pihaknya menurunkan sekitar 60 petugas Pol-PP Kota Palembang pada penertiban PKL di Lemabang tersebut dan berlangsung dua hari berturut-turut. "Hari Minggu, petugas berhasil mengangkut dan mengamankan delapan lapak, berupa tiga buah tenda milik pedagang baju bekas (BJ, red), sol sepatu, serta warung manisan," bebernya.

Selasa, 06 November 2012

Jukir Dilatih Militer

Jukir Dilatih Militer

PALEMBANG -- Juru parkir (jukir) punya peranan penting dalam penerapan pola parkir 180 derajat di lapangan. Apalagi, Pemkot Palembang akan menerapkan pararel di sepanjang Jl Sudirman. PT Sarana Pembangunan Palembang Jaya (PT SP2J) sebagai pihak yang dipercaya mengelola parkir pararel berencana melakukan pelatihan dan outbound jukir. Pelatihan rencananya di markas Kodim.

Direktur Utama PT SP2J, Bahder Johan, mengatakan, pelatihan dan outbound tersebut bertujuan untuk meningkatkan rasa tanggung jawab, kerja sama, dan disiplin para jukir dalam melaksanakan tugasnya. "Pelatihan itu sama seperti yang kami terapkan untuk karyawan BRT Transmusi," ujarnya. Juru parkir yang direkrut berusia maksimal 40-50 tahun, dan harus berkepribadian baik. "Kita akan seleksi jukir yang ada," cetus Bahder.

SP2J berjanji akan memperhatikan kesejahteraan jukir. "Kesejahteraan mereka pasti terjamin, berupa keteraturan hidup sesuai aturan perusahaan. Jika para jukir yang sebelumnya hanya menaati aturan sosial terkait kejar setoran, maka nanti mereka yang direkrut itu akan bekerja sesuai jam kerja, gaji standar kerja sesuai upah minimum kota (UMK). Kita sertakan juga juga Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek)," bebernya.

Dijelaskan Bahder, pihaknya sudah mempertimbangkan itu karena karena para jukir nantinya pasti mempertanyakan itu. SP2J sendiri sudah mengantisipasi terjadinya kebocoran setoran parkir pararel dengan akan menerapkan smart card. Dijelaskannya, tugas jukir cukup mengatur alur parkir kendaraan tanpa harus menagih dan menyetor jasa parkir. Penggunaan smart card itu sama seperti yang berlaku di BRT Transmusi.

"Hal itu kita lakukan sebagai upaya mewujudkan integrasi antarmoda ke depannya. "Kami telah mempersiapkan 48 ribu smart card buatan Cina," ungkapnya. Apabila kurang, pihaknya juga telah mempersiapkan 52 ribu smart card tambahan dari perusahaan yang sama di Cina. "Kartu itu bisa digunakan juga pada jasa pelayanan BRT Transmusi. Pada kartu itu ada chip, jadi keamanan terjamin," bebernya. (cj7/ce1)

Sumatera Ekspres, Selasa, 6 November 2012