Jumat, 05 Oktober 2012

Ikut Kontes ACI, Bandara SMB II Pertahankan Ciri Khas



Promo Lewat Tenant, Hadirkan Miniatur Ampera
RAMAI: Pengunjung melihat salah satu tenant Tourism dan Cultural Office Center Dinas Kebudayaan yang ada di Bandara SMB II

Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II, tempat strategis dan dikonsep menjadi kawasan bisnis baru. Ini sejalan dengan keinginan untuk meningkatkan jumlah penumpang, pelayanan, dan keunikan layanan publik tersebut. Seperti apa?

--------------------------
ARDILA WAHYUNI - Palembang
--------------------------



PAGI itu, suasana di Bandara Internasional SMB II terlihat begitu teratur. Di luar gedung, parkir tertata dan tak ada kesan semrawut. "Memang harus bersih terus, mas. Pelayanan juga harus cepat. Apalagi, sekarang kita (Bandara SMB II) tengah mengikuti Lomba Bandara Internasional yang digelar ACI (Airport Council International)," ujar seorang cleaning service sambil tersenyum.

Setidaknya, ada lima klasifikasi lomba. Hanya yang jadi prioritas adalah lomba soal jumlah penumpang, pelayanan, dan keunikan bandara.

Pantauan Sumatera Ekspres, manajemen Bandara SMB II terus berbenah. Setidaknya, proyeksi awal tidak hanya menjadi tempat transit para penumpang pesawat saat melakukan lalu lintas udara, tapi juga kawasan bisnis baru di Palembang kini tengah bertranformasi sangat apik. Dimana, tidak hanya menghadirkan tenant berbasis pada bisnis, tapi juga tenan yang melambangkan ciri khas Palembang.

Salah satunya, tenan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Palembang serta Provinsi Sumsel hadir sangat unit. Desainnya terbuat dari ukiran khas Palembang. Selain itu, tenan kerajinan songket, batik, dan suvenir berjejar rapi di ruang tunggu keberangkatan SMB II.

Nah, satu sisi bandara terdapat miniatur Jembatan Ampera yang merupakan landmark Kota Palembang. Semakin mengukuhkan SMB II sebagai bandara yang berusaha menghadirkan nuansa alami Palembang.

"Di SMB II ada puluhan tenant. Konsep yang ditawarkan beragam mulai dari kafe, rumah makan, minimarket, dan lainnya," ungkap Rubianto T SSos, personel and GA junior manager PT Angkasa Pura II (Persero) kantor Cabang Palembang, kemarin.

Dikatakan, dari puluhan tenant tersebut menghadirkan tenant dengan ciri khas Sumsel dan kota Palembang, seperti batik, songket, makanan khas dan kerajinan. "Itu tadi, mayoritas punya ciri khas kota Palembang," ujarnya lagi.

Tujuannya, kata Rubianto, untuk men-support dan mempromosikan kebudayaan Palembang yang sangat beragam. Apalagi, bandara merupakan sarana yang tepat karena lebih mengedepankan tenant yang mengandung nilai kebudayaan.

Bahkan, kata Rubianto, pihaknya membuat miniatur jembatan ampera tepat di musala bandara yang merupakan landmark kota Palembang. “Miniatur Jembatan Ampera merupakan sambutan bagi para turis yang melancong ke Palembang,” jelasnya.

Dikatakan, kehadiran tenant-tenant tersebut sangat membantu SMB II yang tengah mengikuti kontes bandara internasional yang digelar ACI. "Jadi, nilai plus SMB II,” bebernya. Ke depan, pihaknya akan memperbanyak tenant, melambangkan ciri khas kota Palembang khususnya tenant hasil kerajinan kota seperti suvernir dan ukiran.

Efran, pengelola tenant Tourism dan Cultural Office Center Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palembang mengatakan, tenant-nya hadir memang untuk membantu para turis yang akan melancong di Metropolis. Terutama yang membutuhkan informasi destionation (tujuan) wisata. Di samping, memperkenalkan keunikan kebudayaan yang menjadi ciri khas Palembang.

Sejak hadir 2006, kata Efran, tenant sangat direspons positif dan pastinya membantu promosi kebudayaan kota Palembang. Bahkan setiap hari pasti dikunjungi oleh para turis baik domestik maupun internasional yang mencari tempat wisata kota Palembang. “Kami menyiapkan booklet dan leaflet yang membahas tempat wisata di Palembang baik yang merupakan wisata sejarah, kuliner, kerajinan hingga religi,” pungkasnya. (*/ce2)

----------------------------------------
Sumatera Ekspres, Jumat, 5 Oktober 2012
----------------------------------------

0 komentar:

Posting Komentar